Allah ciptakan makhluk hidup lengkap dengan kemampuan untuk beradaptasi terhadap lingkungannya. Setiap makhluk hidup memiliki cara dan proses adaptasi yang berbeda sesuai kemampuan masing-masing.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), adaptasi adalah perubahan diri makhluk hidup (fungsi atau struktur) agar sesuai atau dapat bertahan dalam kondisi lingkungannya, bentuk penyesuaian diri terhadap kondisi lingkungan yang baru (sekolah, pekerjaan, dan sebagainya).
Makhluk hidup beradaptasi dengan tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Termasuk di dalamnya proses melindungi diri dari ancaman musuh atau lingkungan sekitar, mencari makanan, dan berkembang biak. Dengan kata lain, makhluk hidup berusaha untuk membuat dirinya merasa nyaman meskipun lingkungan sekitarnya berubah.
Untuk mendapatkan kenyamanan tersebut, proses adaptasi pada makhluk hidup dapat berupa adaptasi morfologi (bentuk atau struktur tubuh), adaptasi fisiologi (fungsi kerja tubuh), dan adaptasi tingkah laku. Untuk lebih jelasnya, contoh adaptasi morfologi dapat kita lihat dari bentuk paruh burung yang sesuai dengan jenis makanannya. Adaptasi fisiologi dapat kita lihat dari bentuk kaki bebek yang lebar dan berselaput sehingga dapat berenang dan tidak terperosok saat ada di tempat berlumpur. Sementara untuk adaptasi tingkah laku misalnya bunglon yang dapat mengubah warna kulitnya sesuai dengan warna tempatnya berpijak.
Adaptasi pada Manusia
Bagaimana dengan manusia? Manusia juga beradaptasi sama seperti hewan dan tumbuhan. Secara morfologi, contohnya adalah kulit manusia akan berubah menjadi lebih gelap ketika terkena panas matahari karena adanya pigmen kulit atau melanin dalam tubuh. Adaptasi fisiologi contohnya adalah mata manusia bekerja atau berfungsi menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang masuk ke mata. Manusia paling banyak melakukan adaptasi tingkah laku sebagai bentuk penyesuaian dirinya terhadap perubahan lingkungan dan untuk mendapatkan kenyamanan yang diinginkannya.
Contoh adaptasi tingkah laku pada manusia seperti orang yang tinggal di daerah dingin akan memakai pakaian tebal, dibandingkan dengan orang yang tinggal di daerah panas. Budaya atau tradisi penduduk setempat juga bagian dari adaptasi manusia terhadap lingkungan sekitar.
Pada perjalanan hidupnya, manusia akan selalu melakukan proses adaptasi demi dapat bertahan hidup dan merasa nyaman dengan lingkungan sekitarnya.
Misalnya dalam urusan pekerjaan, kita akan beradaptasi saat dipindahkan ke divisi yang berbeda. Pindah rumah dan bertemu dengan orang-orang baru juga butuh penyesuaian sehingga kita akan berusaha beradaptasi dengan lingkungan baru tersebut.
Pada kenyataannya manusia beradaptasi terhadap lingkungannya dengan memperhatikan kondisi dan keadaan sekitarnya juga. Misalnya saat manusia memutuskan untuk hidup menetap di suatu lingkungan, dia akan mempertimbangkan berbagai hal seperti sumber makanan, sumber energi, dan ketersediaan bahan lainnya. Semua ini disesuaikan dengan tujuan hidupnya dan juga kemampuan yang sudah dia miliki.
Perempuan dan Adaptasi
Sebagai seorang perempuan, kita juga akan selalu beradaptasi sepanjang hidup.
Perubahan status dari lajang menjadi seorang istri setelah menikah, tentunya butuh proses adaptasi dengan status baru tersebut. Mengalami proses kehamilan, tubuh juga beradaptasi dengan fungsi-fungsi tubuh yang hanya terjadi selama masa hamil dan menyusui. Perjalanan menjadi ibu dengan anak satu dan anak dua atau lebih tentunya juga berbeda dan semakin butuh penyesuaian dalam aktivitas sehari-hari. Mengatur kegiatan rumah tangga dan kegiatan pekerjaan di luar rumah juga butuh proses adaptasi.
Bisa dibilang bahwa sebenarnya proses adaptasi yang dijalani manusia itu tidak pernah berhenti selama kita masih hidup. Untuk itulah diperlukan pengetahuan dan ilmu untuk bisa menjalani adaptasi dengan baik dan mempermudah hidup kita.
Comments