top of page
Search
puanadaptif

Dukungan Sosial untuk Memudahkan Koping Adaptif


Stres adalah hal yang umum dirasakan setiap orang. Baik itu stres internal maupun eksternal. Apa itu stres? Stres adalah tuntutan atau overtax terhadap sistem tubuh, yang menghasilkan ketegangan, kecemasan, dan kebutuhan energi, usaha fisiologi dan usaha psikologis ekstra. Saat seseorang terkena stres, berbagai cara menghadapinya disebut juga “gaya koping”. 


Apakah puan-puan sudah mulai familiar dengan istilah koping? Iya, koping adalah istilah yang dikenal dalam kesehatan mental terkait dengan cara mengatasi stres.

Koping adalah cara pikiran mengatasi masalah dan melakukan tindakan untuk mengatasi stres.

Hal ini mengacu pada upaya kognitif (aktivitas mental) dan behavior (perilaku) untuk beradaptasi dengan berbagai perubahan dalam situasi kehidupan, terutama yang bersifat stressful. 

Konsep penting yang erat berhubungan dengan ide sistem adalah konsep stres dan koping, yang menjembatani aspek fisiologis dan lingkungan dari kehidupan. Dua istilah ini erat kaitannya dengan disrupsi (gangguan) terhadap homeostasis atau keseimbangan sistem dalam tubuh kita.


Koping dapat dikaitkan dengan konsep defence mechanism (mekanisme pertahanan). Freud (2000) mengatakan bahwa mekanisme pertahanan adalah metode tak sadar yang digunakan orang untuk menghadapi stres dan kecemasan, misalnya dalam bentuk represi (berusaha keras untuk melupakan) atau displacement (mengalihkan amarah kepada orang lain; contohnya yaitu anak yang marah ke orang tuanya tetapi memukul kakak atau adik).  Pada defence mechanism terjadi respon adaptif yang bersifat bawah sadar/tidak sadar, sementara koping membutuhkan pikiran dan perilaku secara sadar dan sukarela. Koping dan defence mechanism sama-sama bertujuan mengurangi atau menoleransi stres.


Koping dapat dilakukan bervariasi mulai dari tindakan maladaptif sampai yang bermanfaat; mulai dari menghindari masalah dan memproyeksikan masalah kepada orang lain sampai cara mengatasi masalah yang rasional dan sublimasi (memuaskan dorongan dengan cara yang dapat diterima secara sosial, misal mengekspresikan agresivitas dengan bermain tenis atau football). Secara umum, koping dikategorikan menjadi 4 kelompok besar yaitu:

  1. Berfokus pada masalah, mengatasi masalah yang jadi penyebabnya

  2. Berfokus pada emosi, bertujuan mengurangi emosi negatif terkait masalah

  3. Berfokus pada makna, dimana individu berusaha mengambil hikmah masalah

  4. Berfokus pada sosial (pencarian dukungan), yaitu seseorang mengurangi stres dengan mencari dukungan emosional atau instrumental dari komunitasnya.

Tahukah Puan-Puan, dari semua variabel psikologis yang mempengaruhi keberhasilan dan tingkat kemampuan koping, variabel terbaik adalah adanya dukungan sosial/ buffering hypothesis. Dukungan orang terdekat dan orang terpenting akan berdampak besar pada kesehatan, psikologis dan tentu saja perlindungan terhadap stres. 

Dukungan sosial diukur melalui 3 cara:

  1. Social network resources misalnya tinggal bersama keluarga, anggota komunitas, menjadi jama’ah.

  2. Perceived social support (laporan diri pada kuesioner tentang ada tidaknya orang yang menolong).

  3. Support behaviors (Tindakan membantu yang dilihat orang lain).

 

Referensi:

Algorani, Emad B.; Gupta, Vikas. Coping Mechanisms. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; Jan 2024. 




11 views0 comments

Comments


bottom of page